Gen-Z memiliki
karakteristik perilaku dan kepribadian yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Beberapa karakteristik umum dari Generasi Z diantaranya adalah:
Fasih Teknologi.
Mereka adalah
“generasi digital” yang mahir dan gandrung akan teknologi informasi dan
berbagai aplikasi komputer. Mereka dapat mengakses berbagai informasi
yang mereka butuhkan secara mudah dan cepat, baik untuk kepentingan pendidikan
maupun kepentingan hidup kesehariannya.
Sosial.
Mereka sangat intens
berkomunikasi dan berinteraksi dengan semua kalangan, khususnya dengan teman
sebaya melalui berbagai situs jejaring, seperti: Facebook, twitter, atau
melalui SMS. Melalui media ini, mereka bisa mengekspresikan apa yang
dirasakan dan dipikirkannya secara spontan. Mereka juga cenderung toleran
dengan perbedaan kultur dan sangat peduli dengan lingkungan.
Multitasking.

Karakteristik tersebut memiliki dua sisi yang berlawanan, bisa positif- memberikan manfaat bagi dirinya dan atau lingkungannya- atau justru malah negatif yang dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungannya. Wawan (2011) dalam tulisannya yang dipublikasikan di Wikimu, mengatakan bahwa karena mereka fasih dengan teknologi digital, mereka sangat cocok bekerja di perusahaan besar, perusahaan yang mampu menyediakan fasilitas modern. Namun mereka akan kesulitan jika diminta mengelola sebidang tanah, dengan fasilitas pengairan, dan modal uang secukupnya. Karena yang ada di benak mereka adalah komputer, laptop dan HP, bukan peternakan, perikanan dan pertanian. Merurut Tuhana Taufiq Andrianto, sebagaimana disampaikan oleh Jusuf AN dalam tulisannya yang berjudul “Masa Depan Anak-Anak Generasi Z” bahwa anak cenderung berkurang dalam komunikasi secara verbal, cenderung bersikap egosentris dan individualis, cenderung menginginkan hasil yang serba cepat, serba-instan, dan serba-mudah, tidak sabaran, dan tidak menghargai proses. Kecerdasan Intelektual (IQ) mereka mungkin akan berkembang baik, tetapi kecerdasan emosional mereka jadi tumpul. Sementara itu, Choiron (2011) menyoroti tentang bahaya dari kecenderungan Gen-Z yang gemar mendengarkan musik melalui earphone atau headset, yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan gangguan pada pendengaran.